Atasan yang sulit diajak berkomunikasi, lingkungan “toxic”, rekan kerja yang kurang suportif, kerjaan monoton—seolah menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas harian. Dimana energi terkuras, dengan berbagai drama yang ada. Terasa familiar?
It’s ok, barangkali itulah harga yang harus dibayar dari rutinitas yang kita pilih menjadi prioritas. Dimana ada drama tiada akhir, tapi waktu selalu habis. Tapi, pernahkah kita bertanya kepada diri kita, Kapankah kita terakhir memberi waktu untuk mengembangkan diri, mengejar mimpi, atau sekadar menikmati hidup?
Harmonisasi Karir dan Passion
Hal itu pernah dialami Pro Vito, seorang Gen Z yang kini berhasil menyeimbangkan karier dan hasratnya. Di samping kesibukannya, ia juga sukses mengembangkan bisnis furnitur kayu jati dengan dua pusat produksi di Jawa Tengah. Lalu, apa rahasianya? Pro Vito menolak untuk terperangkap dalam rutinitas yang menjebak potensi dirinya. Ia menemukan oase inspirasi dan pertumbuhan di Prommunity.
“Kata orang hidup itu penuh drama, ya bener juga sih, Tapi hidup juga kayak main game. Setiap ada drama baru, artinya kita naik level! Masa iya mau stuck di drama yang itu-itu aja?”
Hal Berharga Penentu Transformasi Diri, Ready – Set – Go!
Di Prommunity, sebuah komunitas pengembangan diri yang inklusif, Pro Vito tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang secara eksponensial. Ia menemukan jaringan pertemanan yang suportif, lingkungan yang memfasilitasi pertumbuhan pribadi dan profesional, serta wadah untuk berkontribusi dan menginspirasi orang lain. Ia menyadari bahwa lingkungan yang positif memiliki dampak signifikan terhadap banyak hal, terlebih pada 5 aspek hidup mendasar yang seringkali malah dilupakan banyak orang, yakni :
- Kecerdasan Emosional – Mengelola perasaan agar bisa lebih memahami diri sediri serta agar tidak terjebak dalam keputusan berdasarkan pada ego semata.
- Kecerdasan Sosial – Membangun relasi yang tulus dan bermanfaat dengan diri sendiri dan sesama.
- Kecerdasan Finansial – Memahami cara mengelola uang, mengenali risiko, dan mempersiapkan potensi usaha yang lebih kokoh.
- Kesehatan Paripurna – Menyadari bahwa fisik dan mental yang sehat adalah modal utama untuk berkarya.
- Leadership – Memimpin diri sendiri sebelum memimpin orang lain. Kesuksesan bukan tentang bekerja sendirian, tetapi bagaimana kita bisa berkolaborasi.
“Pentingnya pengembangan diri itu ibarat kita mau lanjut ke level game berikutnya, tapi harus mempersiapkan diri baik pengetahuan, dan lain – lainnya, termasuk rekan kerja di sebuah markas”
Kolaborasi dan Bimbingan
Pro Vito juga menekankan pentingnya kolaborasi dan bimbingan;
“Jika ingin melangkah cepat, berjalanlah sendiri, apa – apa sendiri. Namun, jika ingin melangkah jauh, mencapai banyak tujuan, melangkahlah bersama. Demikian pula dengan pengembangan diri, perjalanan ini akan terasa lebih bermakna dan terarah dengan adanya dukungan komunitas dan bimbingan dari mentor yang mau membersamai.”
Ia menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Coach Farlo dan dr. Sigit Setyawadi SpOG, mentor-mentor yang telah membimbingnya dengan penuh dedikasi. “Pengetahuan dan pengalaman yang mereka bagikan bagaikan berlian yang tak ternilai harganya. Mentor membantu saya menentukan dan memangkas langkah-langkah yang tidak perlu, sehingga saya dapat fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.“
Merasa hidup berjalan di tempat? Terjebak dalam rutinitas yang membosankan dan lingkungan yang tidak mendukung impianmu? Kamu punya keinginan untuk berkembang, tapi bingung harus mulai dari mana? Prommunity adalah jawabannya!
