Kabar Baik Untuk Ibu-ibu Yang Sering Marah Ke Anak: 90 Detik Terbebas Dari Emosi

    Setiap ibu tentu pernah menghadapi momen-momen yang penuh dengan drama dalam kesehariannya. Suara riuh rendah terdengar di sekitar rumah, dengan suara anak yang bandel dan tugas-tugas rumah tangga yang terus menumpuk. Mungkin Anda pernah mendengar atau bahkan berkata sendiri, “Baang.. cepat mandinya, jangan main air!” atau “Ayo handuk siapa yang di kasur? Setiap hari ibu bilangin, kalau habis mandi, handuk di jemur lagi di tali belakang!” Begitu seringnya, kadang kita lupa bahwa kata-kata itu bisa menyakitkan.

    Namun, pernahkah Anda berpikir mengapa seorang ibu bisa begitu mudah marah? Apakah beban kehidupan yang berat, masalah pekerjaan, atau mungkin rasa kecewa yang tak terungkap menjadi pemicunya? Jawaban dari semua itu bisa beragam, karena marah adalah emosi manusiawi yang pasti muncul dalam berbagai situasi. Setiap orang memiliki titik lemah yang bisa memicu kemarahan. Namun, yang perlu kita ingat adalah, marah bukanlah solusi.

    Marah: Emosi yang Wajar, Tapi Harus Terkendali

    Marah adalah respons alami tubuh terhadap tekanan atau ketidakpuasan. Namun, ketika amarah itu tidak dikelola dengan baik, dampaknya bisa sangat merusak, terutama dalam hubungan dengan anak. Marah sesekali adalah hal yang wajar, tetapi marah yang berlarut-larut atau tanpa kendali dapat memberikan dampak negatif pada perkembangan karakter anak. Mereka mungkin merasa tidak dihargai atau dicintai, yang mempengaruhi kepercayaan diri mereka.

    Marah juga bisa muncul karena kita merasa tidak bisa mengendalikan kehidupan kita. Banyak yang merasa tertekan oleh ekspektasi orang lain, beban pekerjaan, atau masalah finansial. Ketika harapan tidak terwujud, rasa kecewa datang, dan kemarahan pun muncul. Namun, seringkali kita lupa bahwa kita tidak bisa mengontrol orang lain, dan semakin banyak keinginan yang kita miliki, semakin besar kemungkinan kita merasa kecewa.

    Mengelola Amarah dengan Cara yang Sehat

    Sebagai seorang ibu, tentu kita ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita. Namun, terkadang emosi kita bisa mengambil alih dan mempengaruhi cara kita mendidik mereka. Menegur mereka adalah hal yang wajar, tetapi melakukannya dengan cara yang penuh emosi tidak akan membawa hasil yang baik. Anak-anak membutuhkan saran dan perhatian, bukan kemarahan.

    Lalu, bagaimana cara kita mengelola amarah agar tidak merusak hubungan dengan anak? Ada banyak cara untuk melakukannya, dan salah satunya adalah dengan mengendalikan emosi dalam waktu yang singkat, kurang dari 90 detik.

    Teknik untuk Mengelola Amarah dalam 90 Detik

    Menurut Coach Farlodrian, seorang praktisi master NLP dan hipnosis, ada beberapa teknik sederhana yang dapat digunakan untuk meredam emosi negatif dalam waktu kurang dari 90 detik. Berikut adalah dua teknik yang dapat Anda coba:

    1. Anchor (Penanda Emosi)

    Anchor adalah teknik yang digunakan untuk mengembalikan diri ke zona netral saat emosi negatif datang. Anda bisa membuat gerakan sederhana yang akan menjadi “tombol on/off” untuk mengalihkan perhatian dan meredakan amarah. Misalnya, ketika Anda merasa kesal, coba lakukan gerakan kecil seperti menampar pipi atau paha sambil mengatakan kepada diri sendiri, “Hayoo, Bu, kamu mau anakmu pemarah seperti dirimu atau lebih baik dari kamu?”

    2. Nafas dan Rileksasi Otot

    Saat marah, kita cenderung menarik napas secara cepat dan tidak teratur. Ini menyebabkan ketegangan di berbagai bagian tubuh, terutama di area dahi, pundak, dan bibir. Untuk mengatasi ini, lakukan beberapa langkah sederhana:

    • Napas teratur: Ambil napas dalam-dalam dan perlahan untuk menenangkan tubuh.
    • Rilekskan otot dahi dan pundak: Cobalah untuk meregangkan otot-otot di area tersebut untuk mengurangi ketegangan.
    • Senyum kecil: Cobalah untuk tersenyum, meskipun hanya sedikit. Senyum bisa meredakan ketegangan dan mengubah fokus emosi Anda.

    Jika Anda bisa bertahan dengan teknik ini selama 90 detik pertama emosi datang, Anda akan merasa jauh lebih tenang dan bebas dari amarah yang menguasai.

    Komitmen untuk Menjadi Lebih Baik

    Mengelola amarah bukanlah hal yang mudah, terutama bagi seorang ibu yang memiliki banyak tanggung jawab. Namun, dengan kesadaran dan usaha untuk memperbaiki diri, kita bisa lebih bijaksana dalam mengelola emosi dan memberikan pengaruh positif pada anak-anak kita. Ingat, perubahan itu dimulai dari diri kita sendiri.

    Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang cara-cara untuk mengelola emosi dan mengembangkan diri secara lebih terstruktur, bergabunglah dengan Prommunity. Di sana, Anda akan belajar teknik-teknik yang lebih mendalam dan terarah untuk meningkatkan kemampuan Anda dalam mengelola emosi, memperbaiki hubungan dengan anak-anak, dan mencapai keseimbangan dalam hidup. Dengan pendekatan yang lebih terstruktur, Anda akan merasakan perubahan yang signifikan dalam cara Anda menghadapi tantangan hidup.

    SUCCESS LIMIT UPGRADE

    E-Training yang kami persembahkan untuk Anda, GRATIS SAMPAI TUNTAS!! Dapatkan juga 2 Audio Terapi Navigasi Pikiran dan 3 Workbook praktek dengan GRATIS TOTAL!!

    Note: Anda juga bisa mendaftar E-Training Gratis ini melalui member kami yang membagikan link web ini

    Artikel Terkait:

    Memahami Kebutuhan Emosional dalam Hubungan: Kunci untuk Keharmonisan

    Dalam perjalanan hidup, kita sering kali dihadapkan pada berbagai...

    Memahami Energi dan Vibrasi: Kunci Menuju Kemakmuran dan Kebahagiaan

    Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali tidak menyadari bahwa...

    Roger Crawford: Membangun Realita Kesuksesan Dalam Kekurangan Fisik

    Dalam perjalanan hidup, kita sering kali dihadapkan pada berbagai...

    Relativitas Waktu: Masa Lalu, Saat Ini, dan Masa Depan Sedang Terjadi SEKARANG!

    Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering terjebak dalam pola pikir...

    Mind Upgrader: Meminta Seolah Sudah Menerima. Bingung? Begini Praktek Kongkretnya!

    Meminta Seolah Sudah MenerimaPernahkah kamu merasa bingung saat berdoa...