Di tengah hiruk pikuk dunia modern yang serba cepat, ada sosok yang tetap setia pada jalan yang ia pilih lebih dari dua dekade lalu — dunia penyiaran. Dialah Dina Febrina, perempuan kelahiran Februari asal Yogyakarta, yang telah menorehkan jejak panjang sebagai host, presenter, dan aktivis sosial.
Sebagai anak tunggal dari kedua orang tua yang kini telah tiada, perjalanan Dina adalah cerita tentang keteguhan dan cinta terhadap dunia komunikasi. Ia mengawali karier di Radio Suara Istana AM, bertahan selama 8 tahun dengan dedikasi tinggi. Semangat itu membawanya melanjutkan perjalanan di Radio EMC FM selama 7 tahun, dan memperkaya pengalamannya di Radio Sonora FM.

Kini, sebagai host di RRI Yogyakarta, Dina memandu berbagai program seperti Ngobrol Komunitas, Penyejuk Agama, dan aneka program musik, membawa suara, harapan, dan hiburan kepada ribuan pendengar.
Namun, dunia Dina tidak hanya berputar di radio. Selama 15 tahun, ia menjadi wajah setia program Pijar Buddha di TVRI Yogyakarta, menyampaikan pesan damai bagi komunitas Buddhis di tanah kelahirannya. Tak berhenti di situ, Dina juga mengabdikan diri di dunia sosial, menjabat sebagai ketua Wanita Buddhis Indonesia DIY selama dua periode, dari 2014 hingga 2024. Salah satu momen paling membanggakan baginya adalah saat memandu acara Peringatan Hari Raya Waisak di Candi Sewu — sebuah peristiwa sakral yang merayakan keragaman dan persatuan bangsa.

Kini, selain tetap aktif sebagai penyiar, Dina juga mengemban amanah baru sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) P3K di RRI. Meski sudah mengabdi bertahun-tahun, rasa syukur tetap mengalir di setiap langkahnya. “Menjadi penyiar bukan hanya profesi, tapi bagian dari hidup saya,” ungkapnya.
Menemukan Rumah Baru di Prommunity
Di tengah kesibukannya, Dina merasakan ada ruang baru yang perlu diisi: ruang untuk bertumbuh, belajar, dan berada dalam lingkungan yang positif. Itulah yang membawanya menemukan Prommunity.
Awalnya, Dina hanya melihat Prommunity sekilas lewat Instagram. “Saya tertarik karena ada circle sehat dan peluang bisnis. Yang bikin saya tambah yakin, ada audio brain boost gratis — biasanya audio therapy seperti ini harganya bisa Rp300 ribuan,” kenangnya dengan semangat.

Saat benar-benar bergabung, semua janji itu terbukti nyata. Dari komunitas lintas latar belakang yang saling mendukung, hingga materi pengembangan diri yang diberikan secara gratis — semuanya seolah menjadi jawaban atas kebutuhan Dina selama ini.
Hanya dalam waktu satu bulan bergabung, Dina bahkan sudah memperkenalkan Prommunity dalam program Ngobrol Komunitas di RRI, menghadirkan Coach Rahmantyo Farlodrian, Leader Digital Expert Yurendra Aiva, dan Ketua Nasional Miftahul Ulum sebagai narasumber. “Saya ingin lebih banyak orang tahu, ada komunitas sehat seperti ini. Apalagi tidak ada batasan usia untuk bergabung,” ujarnya dengan penuh harap.
Melihat antusiasme pendengar yang bahkan rela mengunduh aplikasi RRI Digital hanya untuk bisa mengikuti siaran tersebut, Dina tak kuasa menahan rasa haru. “Itu momen yang membuat saya yakin, bahwa apa yang saya perjuangkan di Prommunity ini layak untuk diperkenalkan lebih luas.”

Bersama Prommunity, Lebih dari Sekadar Belajar
Melalui Prommunity, Dina tidak hanya menemukan ilmu, tetapi juga rumah kedua — tempat bertumbuh bersama, membangun koneksi yang sehat, sekaligus mengembangkan peluang bisnis di era digital.
Semua pengalaman yang Dina rasakan ini baru permulaan. Jika Anda ingin belajar lebih dalam tentang bagaimana membangun networking sehat, mengasah potensi diri, memperluas peluang bisnis, dan mendapatkan akses materi berkualitas seperti audio brain boost, semua itu akan diajarkan lebih lengkap dan terstruktur di Prommunity.
Karena di Prommunity, kami percaya: lingkungan yang positif adalah awal dari perubahan besar dalam hidup kita.
“Saya mungkin bagian kecil dari Prommunity, tapi saya yakin, bersama-sama kita bisa membawa perubahan besar,” — Dina Febrina.