Seringkali, kita mendengar bahwa emansipasi wanita identik dengan berkarir, mengejar gelar dan prestasi di dunia luar. Namun, ada satu peran yang seringkali terlupakan, meskipun tak kalah penting—peran seorang ibu rumah tangga. Sayangnya, di tengah kesibukan masyarakat yang sibuk menilai kesuksesan hanya dari dunia kerja dan finansial, banyak wanita merasa peran mereka di rumah dipandang sebelah mata. Bahkan, tidak jarang mereka merasa terbatas dalam mengeksplorasi potensi diri.
Apakah Anda pernah merasakan hal yang sama?
- Keterbatasan dalam Bereksplorasi: Merasa terjebak dalam rutinitas yang tak ada habisnya, hanya mengurus anak, suami, dan rumah.
- Stigma Lingkungan: Pandangan orang sekitar yang sering merendahkan dan tidak memahami betapa besar peran yang dijalankan di rumah.
- Kurangnya Ruang untuk Memimpin Diri Sendiri: Tidak diberi kesempatan untuk berkembang, padahal setiap wanita berhak untuk mengasah dan meningkatkan dirinya.
Namun, kisah inspiratif dari Pro Haniyah, membawa angin segar yang mengubah pandangan tersebut.
Mengubah Pandangan tentang Ibu Rumah Tangga
Pro Hani berasal dari Blora, seorang ibu rumah tangga yang tak membiarkan peran tersebut membatasi impian dan potensinya. Beliau tidak hanya berperan sebagai istri dan ibu, tetapi juga aktif dalam berbagai usaha, baik offline maupun online. Beliau tidak hanya berkontribusi di dalam keluarga, tetapi juga memberikan dampak positif di luar rumah, dengan terlibat dalam dunia pendidikan, mendirikan yayasan pendidikan, serta aktif sebagai tenaga ahli di sebuah sekolah.

Tidak hanya itu, Pro Hani juga bergabung dengan Prommunity, sebuah komunitas pengembangan diri yang telah mengubah banyak aspek kehidupannya. Dalam komunitas ini, beliau mendapat kesempatan untuk mengembangkan kecerdasan emosional, kecerdasan finansial, kecerdasan sosial, kepemimpinan, hingga spiritualitas. Semua ini dipelajari dalam kurikulum berjenjang yang beliau terapkan dalam hidupnya.
Dengan penuh semangat, Pro Hani membagikan ilmu dan pengalamannya kepada banyak anggota lainnya.
“Terima kasih Coach Farlo atas ilmu dan pendampingannya. Kurikulum Prommunity sangat berperan penting dalam peningkatan diri saya, baik dalam berkarya maupun sebagai seorang ibu rumah tangga. Bagi saya, keduanya adalah kewajiban yang harus saya jalankan dengan sepenuh hati,” ungkapnya sambil tersenyum bangga.
Membuka Batasan, Menjadi Pemimpin bagi Diri Sendiri
Kisah Pro Hani mengajarkan kita bahwa emansipasi tidak selalu berarti berjuang di luar rumah. Kadang, kekuatan terbesar datang dari kemampuan kita untuk memimpin diri sendiri—untuk menemukan potensi yang tersembunyi, baik di dalam diri maupun dalam peran kita sebagai ibu dan istri. Dengan semangat yang tinggi, Pro Hani telah membuktikan bahwa seorang ibu rumah tangga tidak hanya bisa berperan besar di dalam keluarga, tetapi juga bisa memberi dampak positif bagi banyak orang di luar rumah.
“Seru gitu lho Pro!” tambahnya, menggambarkan betapa menyenangkannya perjalanan pengembangan diri yang beliau jalani.
Kisah ini juga menyadarkan kita bahwa setiap wanita berhak untuk berkembang dan menjadi pemimpin, baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Pro Hani adalah bukti hidup bahwa wanita juga bisa menjadi pemimpin yang hebat, tidak terbatas oleh peran tradisional yang sering disematkan kepada mereka. Dengan adanya dukungan yang tepat, terutama dari komunitas yang penuh semangat seperti Prommunity, setiap wanita dapat melepaskan potensi terbaiknya.
Jika Anda merasa terjebak atau kurang diberi ruang untuk berkembang, ada tempat yang tepat untuk Anda. Prommunity adalah komunitas pengembangan diri yang menawarkan kurikulum yang terstruktur untuk membantu Anda mengembangkan berbagai aspek kehidupan—mulai dari kecerdasan emosional, finansial, sosial, hingga kepemimpinan. Dengan bimbingan yang tepat, Anda juga bisa menjadi seperti Pro Hani—menjadi ibu rumah tangga yang tidak hanya hebat di rumah, tetapi juga memberi dampak luar biasa bagi banyak orang.