Bapak, Ibu, pernahkah terbayang oleh kita, di tengah hiruk pikuk kehidupan, ada bayangan maut yang mengintai dalam diam? Ia tak pandang usia, tak peduli kita muda atau tua. Bayangan itu bernama penyakit degeneratif, dan dua di antaranya adalah pembunuh nomor satu dan dua di dunia: jantung koroner dan stroke.
Izinkan saya mengajak Bapak, Ibu sejenak menyelami dua penyakit yang mengerikan ini. Saya akan mencoba menggambarkannya dengan bahasa yang mudah, agar kita semua dapat memahaminya dengan lebih baik.
Versi lengkap video “Stroke & Jantung Koroner” dari dr. Sigit Setyawadi, Sp.OG
Bayangkan jantung kita, organ vital yang tak pernah berhenti berdetak, dialiri oleh empat pembuluh darah koroner. Seperti sungai yang mengairi sawah, pembuluh darah ini menyuplai oksigen dan nutrisi ke seluruh bagian jantung. Namun, apa jadinya jika “sungai” ini tersumbat?
Jantung koroner terjadi ketika pembuluh darah koroner kita menyempit atau bahkan tersumbat sepenuhnya. Aliran darah yang terhenti menyebabkan sebagian jantung kita “mati.” Rasa sakit yang luar biasa, sesak napas, dan gejala lainnya adalah tanda-tanda bahwa jantung kita sedang berteriak minta tolong.
Lalu, bagaimana dengan stroke? Mekanisme stroke mirip dengan jantung koroner, hanya saja “sungai yang tersumbat” itu berada di otak kita. Pembuluh darah di otak bisa tersumbat atau bahkan pecah, menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak. Akibatnya bisa fatal, mulai dari kelumpuhan, gangguan bicara, hingga kematian.
Yang lebih menakutkan, penyakit ini tak lagi hanya mengintai mereka yang berusia lanjut. Pola makan yang buruk dan gaya hidup yang tidak sehat membuat stroke dan jantung koroner kini juga mengincar generasi muda. Anak-anak muda berusia 30 tahun pun kini tak luput dari ancaman maut ini. Membayangkannya saja sungguh menyayat hati.
Radikal Bebas: Musuh Tak Terlihat yang Merusak dari Dalam
Lalu, siapa dalang di balik semua ini? Jawabannya adalah radikal bebas. Atom-atom tak stabil ini berkeliaran di dalam tubuh kita, merusak sel-sel pembuluh darah, memicu peradangan, dan menyebabkan penyempitan. Seperti musuh dalam selimut, radikal bebas bekerja secara perlahan namun pasti, menghancurkan tubuh kita dari dalam.
Kolesterol dan trigliserida yang tinggi, serta rendahnya protein dalam tubuh, semakin memperparah kerusakan yang diakibatkan oleh radikal bebas. Kolesterol yang seharusnya “melayang-layang” di dalam darah, berubah menjadi “permen karet lengket” yang menempel di pembuluh darah yang sudah rusak. Trigliserida, si lemak jahat, membuat darah kita semakin kental dan sulit mengalir.
Perisai Diri dari Ancaman Maut: Trio Foundation
Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk melindungi diri dan keluarga kita dari ancaman maut ini? Kabar baiknya, ada suplementasi yang dapat membantu kita. Saya menyebutnya Trio Foundation:
- Hi-Protein: Memberikan asupan protein yang cukup agar sel-sel tubuh kita dapat segera pulih dari kerusakan akibat radikal bebas. Seperti tameng yang melindungi tubuh, protein membantu mencegah penyempitan dan pengerasan pembuluh darah.
- Salmon Omega-3 Complex: Memperbaiki dinding sel pembuluh darah dan mengencerkan darah, sehingga mengurangi risiko stroke. Seperti oli yang melumasi mesin, Omega-3 memastikan aliran darah kita tetap lancar.
- Nutrilite Daily atau Double X: Sumber antioksidan yang ampuh untuk melawan radikal bebas. Seperti pasukan pemberani, antioksidan menetralisir radikal bebas dan melindungi sel-sel kita dari kerusakan.
Siap Siaga: Pertolongan Pertama Saat Serangan Mendadak
Jika, naudzubillah, keluarga kita mengalami serangan jantung atau stroke, segera berikan pertolongan pertama dengan memberikan Hi-Protein sebanyak mungkin. Kita punya waktu kurang dari 8 jam untuk menyelamatkan sel-sel yang rusak. Setelah 8 jam, kerusakannya bisa permanen. Oleh karena itu, pastikan kita selalu siap sedia Hi-Protein di rumah.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Bapak, Ibu sekalian. Mari kita jaga kesehatan dan lindungi keluarga kita dari ancaman penyakit degeneratif.
Salam sehat,
Sigit Setyawadi
